Scan barcode
A review by renpuspita
Tiga Belas Kasus - The Thirteen Problems by Agatha Christie
challenging
funny
mysterious
medium-paced
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? No
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? No
3.75
Awalnya menarik dan menyenangkan, tapi lama - lama jadi membosankan karena penyelesaiannya nyaris sama semua. Skill observasi & deduksi Miss Jane Marple memang terlalu hebat XD.
The Thirteen Problems atau diterjemahkan jadi Tiga Belas Kasus adalah buku yang dipilih untuk reading challenge #ReadChristie2025 dengan tema "authors" di bulan Februari. Buku ini ternyata kumcer yang berisi 13 cerita pendek dengan Miss Jane Marple sebagai tokoh utama dan desa St Mary Mead sebagai lokasi cerita. Cerita sendiri dimulai saat acara kumpul - kumpul yang diadakan oleh Raymond West, keponakan Miss Marple dan beberapa orang kenalan Raymond dimana mereka ngide untuk saling sharing kasus misteri yang sebenarnya penceritanya sudah tahu ending kasusnya tapi menantang pendengarnya untuk menebak siapa pelaku atau motif di balik kasus.
Klub Selasa Malam: Sir Henry menceritakan kasus keracunan makanan yang menimpa 3 orang tapi hanya 1 orang saja yang tewas. Miss Marple dengan handal memecahkan kasus hanya dengan mendengar saja dan ditanya sama Sir Henry setelah peserta Klub yang lain bingung sendiri
Rumah Pemujaan Astarte : Kasus yang pelaku dan metode pembunuhannya gue bisa tebak. Cuma kasus ini saja sih hahaha, karena termasuk kasus yang cukup sederhana walau ada aspek takhayul.
Batangan - Batangan Emas : Kasian si Raymond, hahaha. Miss Marple memecahkan kasus tentang pencurian batangan emas hanya karena salah satu pelaku melakukan hal yang ga wajar!
Noda Darah di Trotoar : Kisah tentang noda darah yang dilihat Joyce di trotoar. Apakah benar itu noda darah atau Joyce salah lihat? Raymond bertanya - tanya kenapa sang bibi selalu bisa menebak. Tentu saja Miss Marple lantas menjawab "aku teringat dulu di desa ada kejadian bla bla bla..."
Motif vs Kesempatan : Tidak ada pembunuhan, hanya misteri kenapa isi surat wasiat yang sudah jelas ditulis dan disegel dalam lemari besi malah tulisannya hilang setelah sebulan kemudian dibuka. Miss Marple sambil terkikik (dan gue juga ketawa2) menjelaskan kenapa tulisan di surat wasiat tiba - tiba hilang hanya dengan sebuah trik sederhana
Cap Jempol Santo Petrus : Kali ini kasus diceritakan oleh Miss Marple sendiri dimana dia harus membuktikan jika keponakannya, Mabel, bukan pembunuh sang suami. Cuma gegara berdoa di jalan dan melihat pola kulit ikan kerapu, Miss Marple sekali lagi membuktikan kalau sel - sel kelabunya juga ga kalah briliannya dengan Hercule Poirot. Atau bisa dibilang, kemampuan observasinya memang luar biasa, karena Miss Marple juga bisa menebak kalau Raymond baru saja melamar kekasihnya sebelum acara Klub Selasa Malam dimulai
Bunga Geranium Biru : Setahun berlalu setelah sharing kismis (alias kisah misteri) Klub Selasa Malam. Sir Henry yang ingat acara Klub itu, kali ini mengundang Miss Marple lagi untuk bertemu di rumah temannya, Kolonel Bantry. Sang Kolonel lantas menceritakann kasus kematian karena seorang peramal meramalkan kematian akan datang ketika bunga Geranium berubah warna menjadi biru.
Teman Pendamping : Kasus pembunuhan yang menurut gue akan susah dilakukan di era modern, tapi bisa banget kejadian di saat cerita berlangsung yaitu di tahun 1930 karena keterbatasan teknologi. Miss Marple protes ke Sir Henry karena Sir Henry bilang desa St Mary Mead adalah tempat yang berbahaya karena banyak kejahatan terjadi XD
Empat Tersangka : Diskusi tentang bagaimana jika orang yang tak bersalah dituduh melakukan pembunuhan berlangsung dengan cukup intense. Sir Henry lalu bercerita tentang kasusnya yang kemudian tidak hanya dipecahkan oleh Miss Marple, tapi juga istri Kolonel Bantry. Sederhananya, Miss Marple dan Mrs Bantry memakai intuisi wanita mereka sementara tamu yang lain banyakan laki - laki dan satu lagi tamu wanita yaitu Jean Helier agak lemot orangnya. Gue jadi belajar bahasa bunga karena cerpen ini
Tragedi Hari Natal : Cerpen kesepuluh dan gue mulai bosan karena penyelesaiannya hampir sama semua hahaha. Tapi cerpen ini cukup tragis dan melankolis karena Miss Marple merasa sedih tidak bisa menyelamatkan korban meski dia sudah mendapat firasat kalau korban dalam bahaya tapi bukti - bukti yang ada tidak cukup.
Daun - daun Pembawa Kematian : Karena cerpen ini gue jadi tahu kalau racun bunga foxglove selain berbahaya buat jantung, dengan dosis yang tepat bisa jadi obat sakit jantung juga. Pelakunya sendiri cukup ga disangka - sangka dengan motif yang menurut gue cukup tragis
Perampokan di Rumah Peristirahatan : Kasus yang nyebelin banget, hahaha. Entah si Jane Helier ini emang beneran lemot atau cuma pura - pura lemot aja XD
Mati Tenggelam : Satu - satunya kasus di kumcer ini yang bukan diceritakan dari orang lain tapi justru sedang terjadi. Sir Henry harus menyelidiki kasus seorang gadis yang mati tenggelam dengan petunjuk dari Miss Marple. Jangan sampai orang yang tidak bersalah malah dihukum untuk pembunuhan yang tidak dia lakukan.
Kumcer ini menurut gue cocok kalau kamu belum pernah baca buku - buku Agatha Christie atau belum pernah baca tentang Miss Marple. Kasus - kasusnya sendiri memang beragam karena tidak semuanya tentang pembunuhan, tapi bisa jadi ada rasa bosan karena Miss Marple terlalu ulti kemampuan deduksinya XD. Atau ini sebenarnya pertanda, karena penampilannya sebagai wanita tua membuat Miss Marple banyak diremehkan orang - orang, bahkan oleh ponakannya sendiri. Padahal sebenarnya kemampuan observasinya Miss Marple memang luar biasa dan gimana dia selalu bisa menyamakan kasus yang sedang terjadi dengan kejadian - kejadian yang ada di desa St Mary Mead. Jadi Miss Marple ini bisa menebak karakterisasi orang dengan baik dan ingatannya pun cukup tajam. Pun sebagai pemerhati handal, dia bisa melihat ketidak wajaran yang dilakukan pelaku yang malah akhirnya mengungkap identitas pelakunya sendiri. Salah satu kumcer yang cocok dibaca dan karena format ceritanya adalah cerpen jadi kasusnya pun semuanya tidak bertele - tele penyelesaiannya.
The Thirteen Problems atau diterjemahkan jadi Tiga Belas Kasus adalah buku yang dipilih untuk reading challenge #ReadChristie2025 dengan tema "authors" di bulan Februari. Buku ini ternyata kumcer yang berisi 13 cerita pendek dengan Miss Jane Marple sebagai tokoh utama dan desa St Mary Mead sebagai lokasi cerita. Cerita sendiri dimulai saat acara kumpul - kumpul yang diadakan oleh Raymond West, keponakan Miss Marple dan beberapa orang kenalan Raymond dimana mereka ngide untuk saling sharing kasus misteri yang sebenarnya penceritanya sudah tahu ending kasusnya tapi menantang pendengarnya untuk menebak siapa pelaku atau motif di balik kasus.
Klub Selasa Malam: Sir Henry menceritakan kasus keracunan makanan yang menimpa 3 orang tapi hanya 1 orang saja yang tewas. Miss Marple dengan handal memecahkan kasus hanya dengan mendengar saja dan ditanya sama Sir Henry setelah peserta Klub yang lain bingung sendiri
Rumah Pemujaan Astarte : Kasus yang pelaku dan metode pembunuhannya gue bisa tebak. Cuma kasus ini saja sih hahaha, karena termasuk kasus yang cukup sederhana walau ada aspek takhayul.
Batangan - Batangan Emas : Kasian si Raymond, hahaha. Miss Marple memecahkan kasus tentang pencurian batangan emas hanya karena salah satu pelaku melakukan hal yang ga wajar!
Noda Darah di Trotoar : Kisah tentang noda darah yang dilihat Joyce di trotoar. Apakah benar itu noda darah atau Joyce salah lihat? Raymond bertanya - tanya kenapa sang bibi selalu bisa menebak. Tentu saja Miss Marple lantas menjawab "aku teringat dulu di desa ada kejadian bla bla bla..."
Motif vs Kesempatan : Tidak ada pembunuhan, hanya misteri kenapa isi surat wasiat yang sudah jelas ditulis dan disegel dalam lemari besi malah tulisannya hilang setelah sebulan kemudian dibuka. Miss Marple sambil terkikik (dan gue juga ketawa2) menjelaskan kenapa tulisan di surat wasiat tiba - tiba hilang hanya dengan sebuah trik sederhana
Cap Jempol Santo Petrus : Kali ini kasus diceritakan oleh Miss Marple sendiri dimana dia harus membuktikan jika keponakannya, Mabel, bukan pembunuh sang suami. Cuma gegara berdoa di jalan dan melihat pola kulit ikan kerapu, Miss Marple sekali lagi membuktikan kalau sel - sel kelabunya juga ga kalah briliannya dengan Hercule Poirot. Atau bisa dibilang, kemampuan observasinya memang luar biasa, karena Miss Marple juga bisa menebak kalau Raymond baru saja melamar kekasihnya sebelum acara Klub Selasa Malam dimulai
Bunga Geranium Biru : Setahun berlalu setelah sharing kismis (alias kisah misteri) Klub Selasa Malam. Sir Henry yang ingat acara Klub itu, kali ini mengundang Miss Marple lagi untuk bertemu di rumah temannya, Kolonel Bantry. Sang Kolonel lantas menceritakann kasus kematian karena seorang peramal meramalkan kematian akan datang ketika bunga Geranium berubah warna menjadi biru.
Teman Pendamping : Kasus pembunuhan yang menurut gue akan susah dilakukan di era modern, tapi bisa banget kejadian di saat cerita berlangsung yaitu di tahun 1930 karena keterbatasan teknologi. Miss Marple protes ke Sir Henry karena Sir Henry bilang desa St Mary Mead adalah tempat yang berbahaya karena banyak kejahatan terjadi XD
Empat Tersangka : Diskusi tentang bagaimana jika orang yang tak bersalah dituduh melakukan pembunuhan berlangsung dengan cukup intense. Sir Henry lalu bercerita tentang kasusnya yang kemudian tidak hanya dipecahkan oleh Miss Marple, tapi juga istri Kolonel Bantry. Sederhananya, Miss Marple dan Mrs Bantry memakai intuisi wanita mereka sementara tamu yang lain banyakan laki - laki dan satu lagi tamu wanita yaitu Jean Helier agak lemot orangnya. Gue jadi belajar bahasa bunga karena cerpen ini
Tragedi Hari Natal : Cerpen kesepuluh dan gue mulai bosan karena penyelesaiannya hampir sama semua hahaha. Tapi cerpen ini cukup tragis dan melankolis karena Miss Marple merasa sedih tidak bisa menyelamatkan korban meski dia sudah mendapat firasat kalau korban dalam bahaya tapi bukti - bukti yang ada tidak cukup.
Daun - daun Pembawa Kematian : Karena cerpen ini gue jadi tahu kalau racun bunga foxglove selain berbahaya buat jantung, dengan dosis yang tepat bisa jadi obat sakit jantung juga. Pelakunya sendiri cukup ga disangka - sangka dengan motif yang menurut gue cukup tragis
Perampokan di Rumah Peristirahatan : Kasus yang nyebelin banget, hahaha. Entah si Jane Helier ini emang beneran lemot atau cuma pura - pura lemot aja XD
Mati Tenggelam : Satu - satunya kasus di kumcer ini yang bukan diceritakan dari orang lain tapi justru sedang terjadi. Sir Henry harus menyelidiki kasus seorang gadis yang mati tenggelam dengan petunjuk dari Miss Marple. Jangan sampai orang yang tidak bersalah malah dihukum untuk pembunuhan yang tidak dia lakukan.
Kumcer ini menurut gue cocok kalau kamu belum pernah baca buku - buku Agatha Christie atau belum pernah baca tentang Miss Marple. Kasus - kasusnya sendiri memang beragam karena tidak semuanya tentang pembunuhan, tapi bisa jadi ada rasa bosan karena Miss Marple terlalu ulti kemampuan deduksinya XD. Atau ini sebenarnya pertanda, karena penampilannya sebagai wanita tua membuat Miss Marple banyak diremehkan orang - orang, bahkan oleh ponakannya sendiri. Padahal sebenarnya kemampuan observasinya Miss Marple memang luar biasa dan gimana dia selalu bisa menyamakan kasus yang sedang terjadi dengan kejadian - kejadian yang ada di desa St Mary Mead. Jadi Miss Marple ini bisa menebak karakterisasi orang dengan baik dan ingatannya pun cukup tajam. Pun sebagai pemerhati handal, dia bisa melihat ketidak wajaran yang dilakukan pelaku yang malah akhirnya mengungkap identitas pelakunya sendiri. Salah satu kumcer yang cocok dibaca dan karena format ceritanya adalah cerpen jadi kasusnya pun semuanya tidak bertele - tele penyelesaiannya.
Graphic: Death, Infidelity, and Murder
Moderate: Blood and Pregnancy